VOR merupakan alat bantu navigasi
jarak sedang, yang bekerja menggunakan frekuensi radio sangat tinggi (VHF /
Very High Frequency), fasilitas VOR memungkinkan pesawat menuju tujuan dengan
memanfaatkan stasiun VOR di darat tanpa tergantung dari keadaan cuaca (yaitu
dengan menggunakan bantuan instrument atau dengan bantuan autopilot). Berlainan
dengan NDB, peralatan VOR yang ada di pesawat terbang menunjukkan setiap
deviasi dalam derajat dari jalur penerbangan yang dipilih, tidak tergantung
dari heading pesawat. Penerbang dapat memanfaatkan stasiun VOR di darat pada
saat tinggal landas dengan memilih jalur penerbangan VOR dan selanjutnya
terbang menuju stasiun VOR lain.
a.
Cara Kerja VOR
VOR
terdiri dari VHF Transmitter, Antenna, Monitor dan Kontrol. VOR biasanya
beroperasi bersama dalam satu gedung/shelter dengan DME (Distance Measurement
Equipment) dengan maksud untuk memberikan informasi arah/azimuth (VOR) sekalian jarak (DME) kepada penerbang, juga
dapat digunakan prosedur operasi bersama-sama ILS (Instrument Landing System).
VOR memancarkan signal radio frekuensi omni direrctional
(kesegala arah) dan signalnya memberikan informasi azimuth dari 0 sampai 360
derajat. Dengan memilih chanel frekuensi VOR, penerbang akan mendapat
arah/azimuth “TO” kearah stasiun VOR atau “FROM” dari/meninggalkan stasiun VOR
dan apa bila terbang tepat diatas stasiun VOR, maka pesawat tersebut tidak
menerima signal VOR karena melalui “Cone of Silence” (daerah kertucut tanpa
signal radio), dan setiap stasiun VOR mempunyai kode identifikasi yang
dipancarkan dengan kode morse
VOR memancarkan signal yang
terdiri dari dua komponen modulasi signal 30 hz yang terpisah. Dengan
membandingkan fase ke dua signal 30 hz ini, maka akan mendapatkan posisi
azimuth pesawat terhadap lokasi VOR, beda fase ke dua signal 30 hz akan berubah
sesuai dengan posisi pesawat terhadap lokasi VOR yang dipilih.
Satu dari dua komponen signal 30 hz tersebut dinamakan
“REFERENCE” signal dan 30 hz signal yang lainya dinamakan “VARIABLE” signal.
Signal 30 hz Reference dipancarkan ke segala arah (omni
directional) dengan fase sesaat (instanstaneous phase) disekeliling VOR yang
sama pada setiap azimuth dari 0 sampai 360 derajat. Sinyal 30 hz variable
didapat dari modulasi yang terjadi di
ruang udara yang dihasilkan oleh pancaran directional patern RF yang
diputar dengan fase yang berbeda di
setiap azimuth.
Fase antara 30 hz
Reference dan 30 hz Variable signal dapat diatur dan pada arah utara
magnit (azimuth = 0), fase diatur
sedemikian rupa sehingga 30 hz Reference dan Variable mempunyai fase yang sama.
Karena itu pesawat mendapat posisi azimuth yang sesuai dengan cara mendeteksi
perbedaan fase kedua signal 30 hz tersebut untuk posisi segala arah terhadap
VOR.
Karena Reference dan Variable keduanya merupakan frekuensi
modulasi yang sama yaitu 30 hz, maka timbul masalah bagaimana memancarkan dan
menerima kedua signal pada frekuensi Carrier yang sam pula. Masalah tersebut
dapat diatasi dengan cara salah satu dari 30 hz signal dipancarkan dengan
system modulasi 30 hz FM pada Sub Carrier, sedangkan 30 hz yang lainya
dipancarkan dengan system modulasi 30 hz AM pada RF Carrier.
Ke dua signal 30 hz AM dan 30 hz FM akan dipisah didalam
receiver pesawat oleh filter yang selanjutnya masuk ke circuit phase detector
untuk diproses menjadi informasi arah/bearing.
b.
Manfaat VOR bagi penerbang
Perlengkapan penermia VOR di pesawat terbang mempunyai 3 macam
fungsi/indikator, yaitu :
1. Untuk menentukan azimuth,
yaitu sudut searah jarum jam antara arah utara dari stasiun VOR dengan garis
yang menghubungkan stasiun tersebut dengan pesawat terbang.
2. Untuk menunjukkan deviasi
kepada pilot, ya;itu apakah pesawat berada di kiri, di kanan atau tepat pada
jalur penerbangan yang benar/dipilih.
3. Menunjukkan apakah arah
pesawat terbang menuju atau meninggalkan stasiun VOR.
c.
Fungsi dan Kegunaan VOR
Seperti halnya NDB, maka VOR pun dapat dipergunakan dalam
beberapa fungsi :
a. Homing
b. Enroute
c. Holding
d. Locator
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar